Desember Kelabu, Menanti Kabut Di Puncak Prau


Berwisata gunung ke dieng plateau seperti trekking ke puncak gunung prau memang sesuatu di mana cuaca adalah tantangan yang harus di pertimbangkan bagi para pemburu matahari. Awal bulan [2-3 desember] bisa di katakan pendakian yang tidak tepat namun mau di kata apa ketika waktu liburan tiba memang harus di bulan desember seperti peserta trip camp asal kota jakarta ini.


Berbekal perlengkapan camping, semangat juang, pantang menyerah sedikit bisa melepas rasa gerah setelah melewati beberapa pos pendakian jalur dieng wetan, matahari tenggelam sekiranya menjadi penawar perjalanan menuju puncak dengan menikmati sunset prau di musim hujan.


Savana telaga wurung di area perbukitan teletubbies mulai menunjukkan warna hijaunya setelah sekian bulan di landa kekeringan. Perjalanan pulang melewati gundukan di sepanjang telaga wurung di manfaatkan untuk mengabadikan kegiatan camping gunung prau di bulan desember yang kelabu...Ingat gunung bukan tempat sampah, peserta tidak lupa membawa kembali sisa bungkus sampah makanan hingga turun ke basecamp.


Sejenak lupakan kegagalan menikmati hangatnya sinar golden sunrise prau tetapi peserta camping kali ini sedikit bisa berbagi kebahagian, tersenyum bersama sambil berpose foto unyu-unyu #pendakicantik..di area plintangan menuju pos kedua di gunakan tempat beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke basecamp pendakian dieng.


Jalur baru menuju savana telaga wurung sudah di buka untuk umum, sedikit menghemat waktu perjalanan daripada melewati jalur lama di bawah menara anjir. Durasi trekking selama 5 jam di lalui peserta rombongan pendaki asal jakarta [ timothy daniel, kezia octaviadewi, yopi lim, daeun kwak, lucia firmansyah, kezia mentari, diandra ruth, barnabas januario, calvin].
Desember kelabu serta menanti kabut prau menjadi inspirasi camping bagi tim pemandu selama bermalam di puncak utama.