SEJARAH BUKIT SIKUNIR DIENG


Bagi para travelers di indonesia tempat wisata yang satu ini sudah tidak asing lagi dan saatnya untuk " Buka Mata Buka Telinga"  ternyata di dataran tinggi Dieng Wonosobo Jawa tengah terdapat tempat wisata alam dengan latar belakang panorama pegunungan yang ada di jawa tengah seperti gunung Sindoro, sumbing, merapi, telomoyo, ungaran, merbabu, batok, dan deretan perbukitan dari kaki gunung prau dieng.

Sebagai puncak tertinggi untuk mengejar matahari ( Golden Sunrise ) di atas gunung ( Sebuah gunung kecil atau yang lazim di sebut bukit ) dengan jalur trek yang mudah baik untuk pemula, anak-anak, maupun orang dewasa. Serta tersedianya berbagai fasilitas umum di area wisata bukit sikunir seperti toilet umum, area parkir kendaraan, dan para pedagang di sepanjang jalur pendakian ke bukit sikunir.

Bukit yang pertama kali di temukan oleh seorang wisatawan dari luar negeri pada era 80 an yang datang ke dieng setelah berkunjung ke Bromo. Dalam perjalanan wisatanya waktu itu juga di dampingi oleh seorang guide atau pemandu wisata lokal dieng. Dan kemudian baru pada awal tahun 2009 tempat wisata yang satu ini sudah mulai banyak di kunjungi oleh wisatawan domestik maupun asing hingga sekarang.

Kemudian asal usul atau legenda sikunir dari bukit tersebut di ambil dari kata Kunyit atau Kunir ( Sejenis Tanaman Rempah ). Dikarenakan ketika pantulan sinar matahari yang muncul di atas bukit membuat tempat di sekitarnya berubah seperti warna kunir ( kuning ). Spontanitas Penduduk lokalpun menyebutnya Bukit Sikunir Dieng nama bukit tersebut bagi masyarakat desa sembungan sudah di berikan sejak dahulu.

Dan desa sembungan juga di sebut-sebut sebagai salah satu desa tertinggi di jawa tengah namun dari sisi sejarah desa tersebut juga di perkirakan sebagai area transit para peziarah umat hindu kuno sebelum menuju dataran tinggi dieng.

Dari peninggalan yang masih dapat di saksikan seperti situs ondo budo atau tangga berundak yang menghubungkan daerah bawah dan dataran tinggi dieng hal tersebut juga masih menjadi sebuah misteri dengan keberadaannya dan tentunya dengan mitos di masyarakat lokal itu sendiri.

Bukit sikunir yang masih menjadi magnet wisata alam dataran tinggi dieng selain sebagai tempat melihat sunrise juga sering di gunakan kalangan pendaki untuk berkemah [ sikunir camp] namun seiring banyaknya wisatawan yang mendaki di pagi hari ke puncak utama bukit sikunir bagi kalangan pecinta ketinggian sekarang hanya di perbolehkan mendirikan tenda dome untuk camping di sepanjang pinggiran telaga  cebong sembungan wonosobo.

Pemandangan untuk kegiatan camping  juga tidak kalah menarik ketika camping di puncak bukit sikunir, di sini kita masih dapat menyaksikan landskape pegunungan sekitar bukit sikunir, dan eksotisme desa di pinggir telaga serta beragam aktifitas penduduk lokal yang lalu lalang di areal pertanian.