Hal yang sangat lumrah sekali bagi penduduk Asli Dieng dengan gaya berpakaian yang super beda di saat musim panas atau penghujan namun menjadi daya tarik Wisatawan saat berkunjung di dataran tinggi Dieng. Dari situlah anda akan menemui sesuatu yang terasa aneh dan unik
Pemandangan seperti itu dapat di liat di desa - desa pegunungan dieng dengan ciri khas berbicara bahasa Jawa ala penduduk asli dieng contoh kosakata yang sering di ucapkan menggunakan huruf Z misal : Payung menjadi Pazong, Puyeng menjadi Puzeng, melayu jadi melazu, kayu menjadi kazu dan sebagainya.
Kemudian cara berpakaian dengan kain sarung, udeng ( ikat Kepala ), sepatu blong, baju sorjan , topi gomar dan busana khas ala kutub.
Daerah di dataran tinggi Dieng yang bersuhu dingin tidak memungkinkan bagi kaum Hawa menggunakan bikini tapi justru memakai kain Jarik ( Slendokan ), Sehingga Tradisi berjemur di pagi hari di bawah matahari menjadikan aktifitas sehari - hari di perkampungan.
Disini wisatawan bisa berburu vitamin dari manfaat sinar matahari ( kesehatan kulit, tulang dan tubuh bayi ). Berwisata di puncak Gunung Sikunir sambil melihat Pesona Alam di desa Matahari / Sembungan .