Candi Bima Dieng





Candi bima dieng terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan antara obyek wisata telaga warna dan menuju ke objek wisata alam kawah sikidang.
Candi ini dibangun sekitar akhir abad 8 masehi. Yang menarik dari candi bima ini adalah pada bagian atapnya yang sangat mirip bentuk shikara dan adanya menara sudut yang seperti mangkuk yang di tangkupkan.

Pada bagian dalam candi terdapat lubang-lubang dinding yang berbentuk kotak, di perkirakan dahulu di gunakan untuk tempat sesaji. bagian dinding dalam makin keatas semakin meruncing ( piramida) yang tersusun rapi tanpa bahan perekat sebanyak 27 sap /tingkat,

kemudian di bagian luar badan candi akan kita temukan bentuk relung -relung yang terdapat patung kepala / setengah badan yang di sebut "KUDU" yang merupakan profil raja-raja (face of glory) sedangkan profil makaranya mirip dengan bentuk kepala sang bima.

Candi bima adalah bukti keajaiban arsitektur kuno peninggalan nenek moyang  yang usianya sudah lebih dari 1000 tahun ,namun hingga saat ini masih dalam kondisi yang cukup baik.

Candi bima dieng plateau tersebut sudah mengalami pemugaran beberapa kali yang di lakukan oleh badan peninggalan purbakala jawa tengah. Wisata candi di jawa tengah selain ke candi borobudur, prambanan, gedung songo, akan lebih menarik lagi untuk menyempatkan diri menelisik peradaban candi bima di dieng plateau.

Candi bima terletak lebih ke arah selatan dan menyendiri namun memiliki gaya bangunan tersendiri yang tidak di temukan dengan candi-candi di sekitar gunung dieng.