SEJARAH GUNUNG DIENG DARI CERITA PEWAYANGAN


Nama dataran tinggi pegunungan dieng di setarakan dengan gunung kailasa atau dieng yang berasal dari bahasa kuno Sanskerta di dan hyang dan dieng di anggap sebagai tempat pemujaan dewa utama agama hindu ( Bathata Guru ).

Komplek percandian dieng yaitu arjuna, bima, semar, srikandi, puntadewa, sembadra, dwarawati, setyaki , gatotkaca, nakula, dan sadewa. Petirtaan suci ( Bima Lukar ), situs watu kelir ( Siti Hinggil ), pertapaan mandala sari ( Goa Semar),air suci goa sumur ( Tirta Prawitasari ) saluran tirta amarta ( Jaladwara ).

Sejarah peradaban ( Batu Semar ) tempat pemandian para satria ( Candra Dimuka ) telaga merdada
( Pusaka cupu manik astagina ) tempat sapta pratala para dewa ( Jalatunda ) Goa alam petruk, gangsiran alam aswatama, petirtaan alam balai kambang, senjata para dewa
( Pakuwaja ) gunung sipandu ( Pandu Dewanata ), pertapaan para begawan ( Gajah Mungkur ), istri naga madrim ( Nagasari ), mushola dieng ( Kali Jaga ), guru besar atau sesepuh pandawa ( Bisma ).

Negara pertapaan ( Petarangan dan Pager Kandang ). desa selo penangkep ( Watu Tumpang ), pertapaan hanoman ( Sirawe dan Kendali Sodho), tempat pengembaraan ( Pangonan ), desa cucu dari Pandawa ( Parikesit ), tempat meditasi sang hyang manu ( Ondo Budho ), nama negara ( Pringondani ), nama pertapaan begawan supolo ( Johar ) .